QUOTE TENTANGMU, YANG TAK PERNAH USAI @instagram



Aku,
makhluk tuhan yang diciptakan untuk mencintaimu. Tak peduli entah kamupun mencintaiku atau tidak.
Aku rasa aku beruntung.
Ya walaupun tak seberuntung orang yang menikah dengan kekasih yang saling mencintai.
Tak seberuntung orang yang sedang berpacaran dengan memperjuangkan perasaannya agar berakhir di do'a penghulu.
dan mungkin tak seberuntung orang yang memperjuangkan LDR. Walau hanya lewat suara atau wajah yang terpampang di smartphone nya setiap malam dengan seseorang yang sama mencintainya.

Tapi,
aku pun merasa beruntung masih punya seseorang yang aku kagumi sendiri, aku cintai dalam diam. Tak mengapa, aku rasa itu bukan salahmu.
Hanya salahku, yang mencintaimu terlalu dalam.

Sini, mampir kesini, aku punya segaris coretan untukmu.


















FRIENDSHIT EPISODE 3



FRIENDSHIT EPISODE 3

“Dag dig dug deg dog” suara itu terdengar. Itu adalah suara detak jantung dari gue dan sahabat-sahabat gue. Suara detak jantung gue dag, Qobra dig, Fanhar deg, Rafat dug, dan si Qucli DOG. Sementara itu, anggota baru yang kemarin baru masuk cerita, tepatnya si Anung, dia mempunyai suara detak jantung yang aneh. Kadang tak tik tuk, dar der dor, malahan pernah suara detak jantungnya itu menyerupai suara drum akoustic.
Kita itu mempunyai sifat yang tidak baik untuk dicontoh. Yaitu DENDAM. Ya, kita itu orangnya dendaman. Kalau orang lain berbuat jahat ke KITA, maka akan dibalas juga dengan kejahatan. Entah asalnya dari mana, tapi ya memang sifat kita semua itu sama saja. Mungkin inikah takdir TUHAN? *emmm lebay.

TENTANG MENUTUP HATI DAN BELUM SIAP MENERIMA CINTA YANG BARU


TENTANG MENUTUP HATI DAN BELUM SIAP MENERIMA CINTA YANG BARU

Pada umumnya, membuka hati bukanlah suatu masalah. Khususnya perihal tentang cinta. Kamu hanya tinggal mencari sesosok lawan jenis yang menurutmu memang benar-benar pantas untuk dicintai. Atau mungkin juga jika menurutmu tidak cocok, kamu bisa menggantinkannya dengan yang lain, dengan yang baru. Mudah saja bukan?
Tapi pada sebagian orang, entah kaum mayoritas atau mungkin juga kaum minoritas, membuka hati adalah sesuatu yang amat sulit. Terutama setelah kamu mengalami patah hati terhebat, atau mungkin juga karena mencintai tanpa dicintai? Ya, lebih tepatnya cinta yang tak terbalas.
Teruntuk kamu, yang mungkin sampai saat ini belum bisa membuka hati, belum mampu mencintai orang-orang baru, atau mungkin juga hanya menutup diri karena memiliki masa lalu yang begitu kelam. Tenanglah! Kamu berhak mempunyai keputusan itu. Kamu memang butuh waktu sendiri, menikmati dinginnya malam, pekatnya gelap, dan bisunya rasa sepi.
Datanglah kesini, tulisan ini diperuntukkan untukmu!
“Akan ada waktunya dimana kamu mencapai satu titik jenuh saat memperjuangkan sesuatu dengan bersusah payah, namun hasil yang didapatkan hanyalah nol besar.”




TERUNTUK KAMU, YANG MASIH TERBAYANG INDAHNYA PERTEMUAN DI DETIK PERTAMA

Kamu mungkin masih ingat pada suatu waktu, entah takdir yang menemukan atau waktu yang telah menentukan. Kamu tahu, jika menurutmu itu lebih dari kata indah, maka sepertinya Tuhan sedang bahagia dari yang sebelumnya ketika menakdirkan kamu bertemu dengannya.
Kamu masih ingat?
Lirikan pertamanya yang mengarah ke wajahmu? Apa menandakan bahwa ia sedang bahagia karena melihatmu? Jika kamu tidak tahu jawabannya, setidaknya kamu tahu bahwa kamu begitu amat bahagia di detik itu. Lirikan sepele sebenarnya, namun sampai kini kamu tidak akan pernah melupakan detik tak terduga yang berharga itu.
Kamu masih ingat?
Kalimat pertama yang dia lontarkan untukmu?  Pasti. Kamu akan selalu ingat ucapannya ya walaupun kalimatnya sesederhana “Hai!”. Karena banyak diluar sana, cinta yang berawal dari sebuah kalimat sederhana itu.
Jika kamu masih mengingat dan mengenang semuanya, itu artinya kamu belum siap membuka hati untuk cinta yang baru.
“Untuk apa mengharapkan dia yang jelas – jelas bukan siapa – siapa di hidup kamu? Jangan bodoh deh!”
“Masih banyak orang di luar sana. Yang lebih baik dari dia. Jadi orang jangan lebay gitu!”
“Ayolah! Buka hati kamu saja. Banyak orang yang sedang menunggu kamu membuka hati.”
Itu adalah perkataan orang – orang di sekitar kamu, yang berusaha menenangkanmu. Mereka selalu memberi tahumu bahwa orang baru akan datang dengan cinta yang baru pula. Mereka adalah orang – orang yang sangat peduli dengan keadaan hati kamu.
Tapi sepertinya, kamu memang akan melawan, mencoba berteriak kepada mereka agar segera diam. Wajar saja jika mereka memintamu untuk segera membuka hati untuk orang – orang baru. Namun, apakah mereka bisa menjamin bahwa kamu akan sembuh? Apakah mereka bisa menjamin pula bahwa rasa sakit itu tidak akan singgah lagi?
Orang – orang di sekitarmu memang peduli terhadapmu. Namun, tidak semua mengerti akan perasaanmu. Bagi mereka yang tidak pernah mengerti, akan memandangmu sebagai pribadi yang pengecut, lemah, dan lebay. Padahal, ada satu yang janggal. Kamu yang terlihat lemah dari pandangan mereka, adalah pribadi yang kuat dan berani. Kuat untuk terus bertahan, dan berani untuk terus memperjuangkan. Karena menyudahi cinta yang pernah singgah bukanlah perkara yang mudah.
Mungkin kamu belum membuka hati karena rasa sakit itu masih ada. Terkadang hilang sementara, lalu kembali datang tiba – tiba. Hanya saja, kamu sepertinya sudah terbiasa memperlakukannya sebagai hal yang lumrah. Akrab dengan situasi seperti itu, sampai akhirnya kamu lebih nyaman dengan menyendiri di tempat yang sepi.
“KAMU, adalah satu – satunya alasanku menutup hati untuk cinta yang lain.”

Teruntuk kamu yang belum siap membuka hati untuk cinta yang baru, aku pun sama seperti itu.
Kamu tahu? Aku berada di posisi yang sama. Hal yang selalu singgah di setiap waktu hanyalah mengingatnya. Saat sepi dan gelap, dia selalu muncul dalam pikiran. Singgah sejenak, mengajakku bernostalgia perihal tentang indahnya masa lalu, masa dimana aku dan kamu masih berada di cerita yang sama.
Aku selalu rindu akan hal itu. Namun, memang seperti itulah sisi negatifnya sebuah rindu. Dia datang tiba-tiba, menghentak, masuk tanpa permisi. Lalu, pergi bergitu saja. Meninggalkan sebuah luka. Ya, sama seperti kamu.
Kamu tahu? Aku pun belum bisa membuka hati untuk cinta yang baru. Entah karena aku belum siap menerima cinta yang lain, atau mungkin juga entah karena kamu yang telah singgah terlalu dalam. Yang pasti, pada intinya adalah aku belum mau membuka hati, terlalu dini untuk menerima cinta yang lain.
Aku adalah bagian dari kaum minoritas atau mungkin mayoritas yang sulit membuka hati. Alasan yang klasik jika aku berkata “Terlalu dini jika aku membuka hati untuk cinta yang baru!”. Itu adalah alasan terburuk. Begini, bukankah cinta yang baru itu sebaiknya datang lebih awal? Untuk mengobati hati yang telah patah dengan cepat juga?; (Itu adalah sebuah perdebatan antara perasaan dan logika di hidupku. Karena perasaan dan logika ini selalu bertengkar, mempunyai komitmennya masing-masing.)
Aku mempunyai logika dan perasaan yang sama kuatnya. Logika yang hebat, dan perasaan yang tulus. Mereka selalu bertengkar. Seakan saling menunjukkan kehebatannya agar aku memilih salah satunya. Siapa yang menang?
Begini,
Setiap dihadapkan dengan soal psikotest atau tes sejenisnya, aku selalu berhasil mengalahkan banyaknya soal – soal yang memang ditujukan untuk menguji sebuah logika. Itu adalah bukti bahwa logika yang aku punya begitu hebat.
Tapi kamu tahu?
Sampai saat ini, logika hebat yang aku punya, selalu kalah dengan yang namanya peraasaan.
Ketika logika yang hebat ini berkata menyerah dan membuka hati untuk cinta yang baru, aku malah memilih perasaan yang meminta tetap bertahan, dan terus berjuang.
Ya, perasaan tuluslah yang selalu menang.
“Jatuh cinta bukanlah perihal tentang siapa yang paling kuat, tetapi tentang siapa yang paling siap.”

Kamu tahu? Aku pun masih terbayang masa lalu dan berharap agar bisa mengulang adegan saat aku dan dia berjabat tangan untuk pertama kalinya. Mengingat segelintir senyuman di bibir manisnya.
Dia adalah orang yang memang aku gadang – gadang sebagai cinta sejati (pada awalnya). Aku tahu, kini kamu sudah tidak hadir lagi. Namun aku mempunyai hati. Hati yang diciptakan sebagai sesosok yang setia. Mungkin wajar saja jika hati setia pada satu orang yang benar – benar dimiliki. Tapi apa ini? Setia pada satu orang yang jelas – jelas bukan milikku? Percayalah, ini lebih buruk dari sekedar patah hati.
Awal bertemu dengannya, aku tidak pernah berpikir bahwa dia akan menjadi bagian penting di hidupku. Bagian yang terindah. Pertemuan itu biasa saja pada awalnya, namun sekarang aku selalu mengenangnya. Karena pertemuan itu adalah bagian cerita terindah yang pernah ada di hidupku.
“Pada akhirnya, hati yang telah lama ditutup akan lebih tahu kapan waktunya untuk kembali siap jatuh cinta.”


TERUNTUK KAMU YANG MASIH MEMILIH BERTAHAN

Untukmu yang masih bertahan, tidak mungkin jika kamu berkata bahwa kamu tidak kesepian. Pasti ada saatnya, kamu merindukan sebuah waktu. Waktu saat bersamanya, menjadikannya sebagai sandaran, menceritakan semua kersahanmu kepadanya. Kamu akan merindukan dekapannya yang membuatmu merasa hangat dan nyaman. Kamu sebenarnya sudah tahu bahwa dia sudah tidak hadir lagi. Tapi kalau sudah rindu, harus bagaimana lagi?
Aku tahu, sepi yang kamu rasakan kali ini tidak memintamu untuk segera mencari orang baru. Orang yang segera mengisi kesepian yang kamu rasakan saat ini. Kamu yang memutuskan untuk bertahan, tidak peduli walaupun rasa kesepian yang selalu menyinggahi hari – harimu. Kamu mungkin sudah megerti bahwa dirimu memang butuh waktu sendiri untuk lebih mempersiapkan diri.
Untukmu yang masih merasakan luka, tidak mungkin jika kamu bisa buru – buru menghilangkan sebuah luka yang pernah ia tinggalkan di hidupmu. Luka itu harus sembuh sebelum melukai orang lain juga.
Untukmu yang lebih memilih memeluk diri sendiri, itu adalah hal terbaik dalam bertahan dalam kesepian. Jangan memaksakan untuk mencintai orang baru. Kamu akan menjadikannya sebagai pelampiasan saja. Carilah teman terbaik yang bisa diajak bercerita, berbagi solusi terbaik. Atau jika tidak ada satupun teman, beralih ke ranjang kesayanganmu, tarik nafas, bukalah catatan ataupun laptop. Lalu, tuangkan semua kesedihanmu disana. Terkadang, itu lebih baik.
Sebuah kebersamaan tidak lebih baik dari kesendirian yang memang terasa jauh lebih nyaman. Kesepian yang kamu alami saat ini bukanlah suatu masalah. Justru sebagai suatu aktivitas yang biasa. Sepi yang tiba – tiba singgah lalu pergi itu adalah sahabat terbaikmu saat ini. Dari sebuah kesepian, kamu akan belajar bagaimana caranya agar lebih siap untuk jatuh cinta, lalu patah hati.
Suatu saat ketika kamu sudah bosan dengan bertahan dan kesepian, cobalah membuka hati, belajar dari kesalahan yang lalu. Agar kesalahan itu tidak terulang untuk kedua kalinya. Memang sih, terkadang patah hati tidak datang sekali dua kali, namun beberapa kali. Kamu harus belajar agar lebih kuat dari yang sebelumnya. Perjuangkan seseorang yang memang benar – benar ingin merawat hatimu. Bukan yang merusak setelah sembuh.
“Rasa lelah selalu singgah, namun hati tidak pernah berkata menyerah.”

Teruntuk kamu yang selama ini bertahan, aku pun sama seperti itu.
Kamu tahu? Aku berada di posisi yang sama. Bertahan walaupun menyakitkan secara perlahan. Menyudahi cinta dan menyerah begitu saja tidak semudah dia yang melupakanku begitu cepat. Sejauh ini, bertahan sekuat mungkin adalah solusi terbaik. Seperti yang aku katakan sebelumnya, logika yang dikalahkan perasaan, adalah salah satu alasanku bertahan sampai saat ini.
Kamu tahu? Aku pun mempunyai teman – teman yang peduli. Aku pernah membentak mereka yang hanya berharap pada satu orang saja. Aku pernah memarahi mereka yang terlalu berlarut dalam kesedihan setelah mengalami patah hati. Aku pernah memberi tahu mereka untuk membuka hati terhadap cinta yang baru. Tapi kamu tahu? Sekarang aku adalah bagian daru mereka.
Kamu tahu? Aku pun sekarang hanya bertahan dalam kesepian. Bersahabat dengan gelap yang pekat dan sepi yang memeluk hangat. Rasa sepi yang selalu datang tiba – tiba, lalu pergi begitu saja pun sudah menjadi teman akrab bagiku. Menyendiri untuk lebih menenangkan hati adalah yang paling nyaman sejauh ini. Jika ada yang bertanya perihal tentang mengapa aku seperti itu? Ya jawabannya adalah kamu.
“Mempertahankan bukanlah sesuatu yang mudah. Apalagi jika mempertahankan sesuatu yang benar – benar bukan menjadi milik kita lagi.”


TERUNTUK KAMU, YANG SUDAH MERASA LELAH, LALU MENCOBA UNTUK MELEPASKAN.

Terkadang kamu terlalu bodoh untuk mengorbankan sebuah hati hanya untuk sesosok cinta yang tidak berkejelasan. Kamu juga tidak bisa menyalahkan diri kamu sendiri, jatuh cinta tidak pernah pantas untuk disalahkan. Karena pada dasarnya, jatuh cinta bukan perihal tentang waktu. Ia akan datang kapanpun, siap atau tidak siap, mau ataupun tidak mau.
Setiap hari kamu selalu bertemu dengan orang – orang baru, namun biasa saja bukan? Tapi mengapa saat bertemu dengannya di detik pertama, kamu mempunyai rasa yang berbeda? Seperti itulah sifatnya cinta. Saat hati melihat dia sebagai sesosok yang beda, maka bersiaplah! Kamu akan segera jatuh cinta.
Kini, semua sudah terlanjur. Kamu sudah berjuang, namun hanya rasa pedih yang tersisa. Saatnya berpikir perihal tentang bertahan atau melepaskan.
Tentang bertahan, atau melepaskan? Sesuatu yang saling berkaitan. Suatu saat akan ada masanya dimana kamu berada pada titik rasa lelah tertinggi, hanya karena terlalu lama bertahan dalam kesakitan. Posisi ini juga akan membuatmu kembali berpikir perihal tentang terus bertahan, atau mulai melepaskan?
Mungkin kamu sudah lelah berkali – kali, namun tidak pernah menyerah. Tapi ada saatnya, kamu pun harus menyayangi diri kamu sendiri. Merawat hati yang terluka agar sembuh kembali. Memberanikan diri keluar dari zona sepi yang selama ini menjadi tempat paling nyaman. Saatnya memulai perubahan!
Kamu harus mengerti, bahwa sikap yang dimiliki perubahan tidaklah mengenakkan. Kamu harus keluar dari zona nyaman, merubah kebiasaan yang selama ini menemani rasa sepi.
“Terkadang, kita harus melepas sesuatu yang baik, demi meraih sesuatu yang lebih baik lagi.”

Lepaskan! Bagaimana kamu bisa melepaskannya jika diri kamu sendiri saja tidak berani untuk menghilangkan setiap kenangan yang selama ini masih singgah di kepala? Dia yang kamu pertahankan dalam kepala adalah orang yang sekarang sama sekali tidak memperdulikanmu disini. Cobalah keluar, disana kamu bisa melihat banyaknya orang yang menunggu kamu membuka hati untuk bisa hidup dan berjuang bersama – sama.
Kamu akan menemukan seseorang yang lebih baik dari masa lalumu, lebih manis dari masa lalumu, bahkan lebih segalanya dari masa lalumu.
Percayalah! Asal kamu berani untuk mencobanya.
“Pada intinya, kamu tidak akan bisa berpegang erat pada seseorang yang ingin melepasmu.”

Teruntuk kamu yang mulai merasa lelah dan mencoba melepaskan, aku pun sama seperti itu.
Kamu tahu? Aku pun lelah. Namun melepaskan tak semudah yang orang kira. Berjuang untuk bertahan sama sulitnya dengan berjuang untuk melepaskan. Sebenarnya aku tidak mempermasalahkannya jika harus terus bertahan ya walaupun rasa sakit mulai tak tertahankan. Tapi setelah sekian lama, hati mengadu, berteriak bahwa ia juga pantas untuk dirawat, lalu bahagia.
Melepaskan bukan perihal tentang menyerah, tetapi lebih mengarah kepada sadar bahwa keberadaan kita bukanlah yang penting di kehidupannya.
Sebenarnya aku sudah amat lelah sejak lama, tapi baru kali ini aku merasa bahwa aku harus mencoba untuk melepas. Merelakan semua kenangan yang masih tersusun rapih di kepala.
Kamu tahu? Aku pun sedang mencoba melepas. Kini, aku sudah amat lelah dan mencoba untuk melepas. Semua yang indah telah aku tuangkan dalam tulisan. Agar aku tahu, bahwa aku pernah bahagia pada suatu waktu. Bersamanya.
Lembaran baru mulai aku buka satu per satu, menuangkan cerita baru. Tanpa melibatkannya sama sekali. Aku percaya. Sejauh apapun dia pergi, jika dia memang ditakdirkan untukku, dia akan kembali. Dengan cara yang tidak terduga. Atau mungkin dengan cara yang spektakuler.
“Kamu tidak akan pernah tahu caranya melepaskan sesuatu yang memang tidak ingin kamu lepaskan. Sampai pada akhirnya kamu sadar, kini tak ada satupun yang bisa kamu pegang lagi.”

Semua yang pernah disakiti lalu bangkit, pasti pernah berpikir bahwa dia adalah yang terbaik, tidak tergantikan pula. Walaupun dia telah pergi, telah hilang, kamu begitu enggan melepaskannya, kenangannya, dan semua tentangnya. Kamu akan selalu berpikir bahwa tiada satupun yang bisa menggantikannya (pada awalnya).
Tapi pada akhirnya, semua telah berbeda dan berubah. Entah mungkin karena berjalannya waktu, kamu pun bangkit dengan sendirinya. Menemukan cerita yang baru, ya tentunya dengan orang baru, bukan dia. Tapi, dalam hal ini kamu harus mengerti. Bahwa cinta yang baru terkadang  datang lebih baik dari yang kamu bayangkan sebelumnya. Jika seperti itu, kenapa tidak secepatnya membuka hati? Karena jika berbicara perihal tentang patah hati, bukanlah tentang seberapa lama kamu move on, tetapi hanya perlu menemukan sesuatu yang baru. Menemukan yang lebih baik dari yang sebelumnya.
Tapi, sekali lagi. Aku tidak terlalu memperdulikan hal itu. Kini aku mempunyai sebuah prinsip. Bahwa yang pergi, biarlah pergi. Yang hilang, biarlah hilang. Semua akan kembali jika memang ditakdirkan untukku. Atau jika tidak, Tuhan telah menyiapkan sebuah cerita baru yang lebih indah di masa depan. Jangan sedih dan jangan lupa! Semua orang pantas untuk bahagia. Camkan itu!

“Suatu saat, kamu akan sadar dengan sendirinya bahwa kamu sudah memberikan banyak pada seseorang, sehingga kamu lupa untuk memberikan yang terbaik pada hati kamu sendiri. Percayalah! Apa yang memang sudah ditakdirkan menjadi milikmu, pasti akan menjadi milikmu. Dan sesuatu yang bukan ditakdirkan menjadi milikmu, sebagaimanapun kamu berjuang, tidak akan pernah menjadi milikmu.”

***

-Jika kamu menyukai postingan ini, ayo share dan ajak mereka untuk membacanya juga-
ZIANOVEL
Written by: Muhamad Fauzian
IG: fauzian.muhamad
FB: Fauzian Sebastian

BANGKIT DARI CINTA YANG BERTEPUK SEBELAH TANGAN @zianartikel



Written By:
Muhamad Fauzian S.

Bangkit Dari Cinta Yang Bertepuk Sebelah Tangan @zianartikel

Selamat pagi, siang, sore, dan malam. Ucapan ini tergantung kalian kapan membaca artikel ini ya.. Oh ya, saya ucapkan selamat datang di blog zianstori. Pasti kalian yang membaca artikel ini adalah para ahli dari yang namanya patah hati ya? Saking ahlinya, kalian jadi sering banget patah hati? Hehe. Sudahlah, abaikan basa – basinya.
Hai guys, kalian pasti tau dong yang namanya cinta yang bertepuk sebelah tangan? Cinta yang sempurna itu dimiliki oleh sebuah pasangan yang keduanya saling mencintai. Nah, kalau kamu doang yang cinta, tapi dianya engga, Itu namanya cinta yang bertepuk sebelah tangan. Ngerti kan? Hehe..
Karena terkadang, mencintai kamu itu hanya untuk dirasakan, bukan untuk dimiliki.
Oke lanjut, terkadang cinta yang bertepuk sebelah tangan ini selalu membuat kamu galau alias terpuruk. Itu sih wajar – wajar saja, jangan hiraukan mereka yang menyebutmu lebay. Mereka berkata seperti itu ya karena mereka tidak merasakan apa yang kamu rasakan. Tapi inget guys, galau memanglah hal yang wajar, tapi jika itu berlebihan, maka akan membuatmu semakin terpuruk, ga bagus buat diri kamu. Kamu juga pantas dong buat bahagia.
Nah, disini zianstory akan menceritakan, bagaimana cara untuk bangkit dari cinta yang bertepuk sebelah tangan. Apa saja? Oke ini dia Cara Bangkit Dari Cinta Yang Bertepuk Sebelah Tangan:
1.      Sisihkan waktu untuk menyendiri
Terkadang, ketika kamu menyadari bahwa kisah percintaanmu tidak sesuai dengan apa yang kamu harapkan, atau kamu merasa bahwa hanya dirimu saja yang mencintai, tapi dirinya tidak. Hal nomor satu yang harus dilakukan adalah menyendiri. Untuk apa? Saat kamu menyendiri, galau adalah perasaan yang pasti kamu rasakan. Menangislah jika itu perlu, jangan pura – pura tegar ataupun kuat. Karena ketika kamu menangis, itu sudah cukup untuk menjawab rasa galaumu. Nikmati rasa galaumu, keluarkan saja. Jangan ditahan. Terkadang, dengan menyendiri saat patah hati, kamu akan mengenal dirimu lebih dalam lagi.
Resapi kesedihanmu, lihat ke belakang, lalu berpikir ketika kamu berjuang yang terbaik untuknya, tapi dia tidak merespond-nya sama sekali. Apakah itu adil? Tidak kan? Lalu cara agar adil bagaimana? Memaksa dia untuk mencintaimu? Tidak. Itu hal yang bodoh. INILAH KEISTIMEWAAN menyisihkan waktu menyendiri, kamu bisa berpikir dalam keheningan. Dengan menyendiri, kamu akan lebih paham apa fakta dan masalahnya. Hanya tinggal mencari solusinya. Itu langkah awalnya, menyendiri. Menikmati patah hati dengan rasa sakit, menyadari bahwa kamu juga layak untuk bahagia, lalu memikirkan apa yang harus kamu lakukan kedepannya. Yang terpenting kamu harus menikmati kesedihan, biarkanlah kamu bersedih sampai kamu benar – benar bosan untuk bersedih.
2.      Bangkit dari keterpurukan.
Ketika kamu mulai bosan dengan kesedihan, maka inilah saatnya bagimu untuk bangkit kembali. Tak mungkin selamanya kamu harus terlarut dalam kesedihan. Ada saatnya kamu harus bosan bersedih, lalu memutuskan bangkit. Jangan salah, bangkit dari kesedihan adalah hal yang paling sulit untuk dilakukan. Bayangan tentang dia pasti akan selalu hadir dalam benakmu.
Tak masalah, kamu harus mulai beranjak dari tempat tidurmu. Kembali berdiri, melakukan apa yang layak untuk kamu lakukan. Mulailah dengan hal yang mudah, yakni melakukan hal yang kamu suka, hobi yang dasar. Jika kamu suka nulis, tulislah apa yang kamu rasakan. Jika kamu suka bermain musik, ambil gitar dan nyanyikan lirik yang cocok dengan apa yang kamu rasakan. Itu akan terasa berat, namun juga akan menyenangkan. Setelah hal itu telah berhasil dilakukan, maka renungkanlah sebentar. Berpikir bahwa ia yang menyakitimu pun bisa bahagia, masa kamu tidak? Tanamkan itu dalam – dalam. Kamu tidak harus melupakannya, karena semakin kamu melupakannya maka kamu akan semakin mengingatnya. Biarkanlah saja berlalu oleh waktu. Jika ia bisa bahagia tanpamu, itu artinya kamu bisa lebih bahagia dibanding dia.
Lalu, mulailah kembali hal yang membuatmu bisa bahagia. Temui teman – teman terbaik yang selalu ada untukmu. Tapi ingat, temui teman yang benar – benar orang terbaik di hidupmu. Agar ketika diajak berbicara, mereka mengerti dan memberi solusi. Karena saat ini banyak sekali teman yang bertanya soal masalah kita bukan karena peduli, hanya sebatas penasaran. Ajak mereka berbicara, tuangkan semua yang ada dalam benakmu. Biasanya teman yang baik akan mengerti, lalu merangkulmu. Percayalah! Menuangkan semuanya kepada teman terbaikmu akan membuatmu merasa lebih baik dibanding diumbar kemana – mana.
Ulangi siklus itu berulang kali sampai kamu benar – benar merasa lebih baik. Ingat, dalam proses ini, kamu tidak boleh berpindah ke lain hati ataupun berpaling ke orang yang baru. Karena dalam posisi kamu yang belum benar – benar sembuh, hanya membuat orang baru itu menjadi tempat pelarian ataupun pelampiasan. Jangan, itu akan membuatnya sakit. Biarlah kamu terus bangkit sampai benar – benar sembuh.

3.      Menemukan cinta lain yang lebih tepat
Ini dia saatnya, ketika kamu sudah melepas, merelakan, tak lagi berharap, dan tak lagi mengenangnya. Itu artinya kamu sudah sembuh total. Apa yang menandakan kamu sudah sembuh total? Orang yang belum sembuh total, ia hanya bisa berbicara “aku sudah bisa move on” Tapi di dalam hati, dia masih berharap. Itu termasuk orang yang pura – pura sudah move on.
Ketika kamu sudah benar – benar sembuh seperti ini, saatnya kamu buktikan pada diri kamu sendiri bahwa kamu bisa lebih bahagia. Ingat, buktikan saja pada dirimu sendiri, bukan kepada dia. Karena dia sudah bukan bagian dari hidupmu.
Lalu, apalagi? Hei sabarlah! Ini baru aja mau diketik. Oke lanjut,
Nah, ketika kamu sudah sembuh total, kamu tidak boleh jatuh ke orang yang salah lagi. Oleh karena itu, jangan terlalu sibuk mencari yang terbaik. Biarkan saja, jika sudah waktunya maka akan ada orang yang akan benar – benar membahagiakanmu. Atau mungkin ini saatnya kamu harus intropeksi lingkungan sekitar kamu. Bisa jadi orang yang benar – benar bisa membahagiakanmu itu tidak jauh dari hidupmu. Mungkin saja orang yang selama ini kamu abaikan adalah orang yang dapat membuatmu bahagia. Bahkan sangat bahagia. Ikuti saja alurnya. Karena pada dasarnya, rasa sakit yang kamu alami di masa lalu, akan terbayar lunas oleh rasa kebahagiaan yang akan kamu rasakan di masa depan. Kamu harus selalu percaya, Tuhan mempunyai rencana indah dalam hidupmu.

Oke guys, itu adalah cara terbaik untuk bangkit dari cinta yang bertepuk sebelah tangan versi zianstori. Yang jelas, semua teori itu hanya nol besar jika kamu tidak bisa mempraktikannya. Jujur, praktik itu tidak semudah teori.
Karena pada dasarnya, mencintainya itu sangat mudah, tapi yang paling sulit itu dalah memiliki cintanya.
Tapi zianstori percaya, kalian bisa melakukannya. Karena ingat, semua orang pantas untuk bahagia, termasuk orang yang sudah terkena patah hati.

Penulis:
Muhamad Fauzian S (Zianstori)
@zianartikel
Pict by: Amazon

Visit me:
FB: Fauzian Sebastian

IG: fauzian.faufau

8 HAL YANG MEMBUATMU JATUH CINTA (versi ZIANOVEL)


8 HAL YANG MEMBUATMU JATUH CINTA (versi ZIANOVEL)
Dimana ada hidup, maka disitu ada cinta. Cinta dapat menghidupkan sebuah hubungan. Namun, terkadang juga cinta dapat mematikan sebuah hubungan. Semua orang pasti pernah mengalami jatuh cinta kepada lawan jenisnya. Namun, pastinya jatuh cinta itu tidak hanya langsung jatuh cinta begitu saja. Ada hal yang membuatmu jatuh cinta kepada lawan jenis itu. Nah, disini ZIANOVEL telah merangkum 8 hal yang dapat membuatmu jatuh cinta. Apa saja? Langsung saja ini dia....................
1.      Pandangan Pertama

Pernah mendengar istilah ini? Ya, kadang untuk sebagian orang cinta bisa datang sekilat ini. Hanya dengan pandangan pertama, cinta itu bisa tumbuh. Mungkin ada hal yang benar – benar tertarik hingga hatimu berkata bahwa kamu mencintainya. Hal yang akan membuatmu kepikiran sampai kamu tertidur, lalu terbangun lagi dalam keadaan tetap memikirkannya.

2.      Merasa Cocok

Cocok? Dalam hal apa? Jawabannya adalah apapun! Ada sepersekian orang yang mencintai karena hal ini, mungkin juga termasuk kamu. Biasanya, kamu sudah mengenal lawan jenisnya. Hingga kamu tahu kebiasaan sehari – harinya. Nah, ketika kamu sudah mengetahui semua tentangnya. Timbul lah rasa kecocokan antara kamu dengan dia. Saat hal itu sudah terasa, maka akan tumbuhlah rasa cinta di hati kamu untuk dia. Biasanya, jatuh cinta dalam hal ini butuh waktu  yang cukup lama untuk menumbuhkannya. Berbeda dengan pandangan pertama tadi.

3.      Rasa Penasaran

Nah loh, kok rasa penasaran bisa menumbuhkan cinta? Ya bisa lah! Bagaimana maksudnya? Gini, jika kamu menemukan seseorang yang kepribadiannya berbeda. Atau bisa juga kamu pertama kali menemukan orang yang seperti itu, lalu kamu memutuskan untuk mengenalnya lebih jauh lagi. Sampai pada akhirnya, rasa penasaran itu berubah menjadi cinta.

4.      Mengagumi (Nge-fans)

Benarkah? Ya iyalah bener. Kalo ga bener mah mana mungkin ditulis_- Rasa kagum akan menumbuhkan rasa cinta. Belum paham? Gampang. Buat kamu – kamu semua anak sekolah, pernah ga kamu nge-fans  ke guru atau ke kakak/adik kelas? Nah, percayalah! Ketika kamu mempunyai rasa itu, cepat atau lambat kamu akan mencintainya. Apalagi seteleh mengagumi, terus akhirnya kamu saling kenal satu sama lain dengan orang yang kamu kagumi, ah itu sudah pasti kamu akan benar – benar mencintainya.

5.      Persahabatan

Yang ini jangan diragukan lagi. Tapi inget, maksdunya bukan persahabatan cowok sama cowok lagi. Ya masa iya cowok sama cowok sahabatan, terus ujungnya malah jatuh cinta. Hiiiii..... kan jadinya serem. Terus maksudnya apa? Gini, misalnya kamu mempunyai sahabat, tapi lawan jenis. Nah, biasanya akan tumbuh rasa dalam hati. Rasa yang berbeda dengan persahabatan, yang pasti adalah rasa cinta. Karena persahabatan lama antara cewek cowok itu tidak akan benar – benar menyimpan rasa persahabatan, tapi akan ada rasa cinta di suatu nantinya.

6.      Karena Fisik


Kalo hal ini sih kayaknya sudah mainstream ya? Banyak banget orang yang mencintai seseorang hanya karena fisik, mungkin juga kamu salah satunya. Menurut penulis, cinta yang seperti ini tidak berkelas. Mengapa? Cinta hanya karena fisik bukanlah ketulusan dari hati. Hanya kenafsuan dari mata saja. Jika kamu mencintai karena fisik, suatu saat fisik itu akan berubah. Itu artinya, cintanya pun akan berubah. Percayalah! Cinta seperti ini tidak akan bertahan lama. Pastikan kamu tidak mempunyai cinta yang seperti ini, dan pastikan juga lawan jenismu tidak mencintaimu karena ini.

7.      Karena Harta

Berbeda dengan fisik, mencintai karena harta ini biasanya tidak peduli dengan fisik dan usia. Banyak sekali orang yang mencintai dengan hanya mencintai hartanya saja. Hemmm...... sekali lagi, ini BUKAN CINTA YANG BERKELAS. Cinta dengan cara ini sama buruknya dengan cinta karena fisik. Dengarlah, harta itu adalah titipan dari Tuhan. Tidak kekal. Jika kamu mencintai karena harta, dan harta itu habis. Tamatlah sudah yang namanya cinta itu.

8.      CINTA TANPA ALASAN

Yang terakhir, ini dia. CINTA YANG SANGAT BERKELAS. Cinta yang tidak memandang apapun. Cinta yang hanya tumbuh dari hati yang berkualitas. Kamu tahu? Cinta model seperti ini sudah jarang ditemukan di masa kini. Jika kamu menemukannya, jangan pernah menyia – nyiakannya. Percayalah! Biasanya kamu hanya akan menemukan satu atau dua orang selama hidup kamu. Cinta tanpa alasan akan bertahan lama, apalagi jika keduanya seperti ini. Kamu akan menemukan arti kebahagiaan dalam cinta. Itulah! Banyak sekali orang yang berkata buruk tentang cinta. Padahal, sebenarnya bukanlah cinta yang buruk. Namun, mereka belum menemukan seseorang yang memberikan arti keindahan dalam cinta.

Nah, gimana zianers? Apakah diantara salah satu itu kamu pernah merasakannya. Penulis harapkan sih kalian menemukan cinta dengan alasan nomor 8 tadi. Soalnya itu indah banget. Percaya deh!


Penulis: Fauzian Sebastian (Zian Faufau)
FB: Fauzian Sebastian
Ig: fauzian.faufau

@ZIANOVEL

TIADA (Tidak ada namun ada)

TIADA (Tidak ada namun ada)
CINTA, bisa mengalahkan apapun. Bahkan orang yang kuat sekalipun bisa menangis hanya karena cinta. Banyak sekali orang yang salah persepsi tentang cinta. Banyak yang berkata bahwa cinta hanya terdiri dari kedua remaja alay yang menyukai satu sama lain. Namun, faktanya tidak sesimpel dan semudah itu. Dengarkanlah!
Cinta adalah sebuah perasaan tulus yang berada di lubuk hati seseorang yang paling dalam. Aku ingatkan lagi, Perasaan Tulus yang ada di lubuk hati seseorang yang paling dalam. Perasaan tulus itu tidak bisa direncanakan dan diperkirakan. Dia akan datang kapanpun ia mau. Ada yang hanya membutuhkan waktu sekilas untuk memunculkan perasaan tulus itu. Ada juga yang membutuhkan waktu yang lama untuk memunculkan itu. Setiap orang mempunyai caranya masing – masing. Namun, di sini aku tidak akan membahas itu. Aku akan mengungkapkan sebuah perasaan tulus yang tumbuh oleh harapan yang tidak ada, namun sebenarnya ada. Bagaimana? Ini dia:

*    *    *


TIADA (Tidak ada namun ada)
Written by: Muhamad Fauzian Sebastian (Zian Faufau)

Aroma tak sedap mengiringi pagi ini. Pagi dimana atap – atap rumahku sepertinya masih kuat menahan guncangan air hujan dan angin. Beda dengan atap hati ini, yang sepertinya sudah sedikit melemah dan tidak kuat menahan rasa sakit. Bukannya lebay, rasa tulus bukanlah hal yang hanya membelai, namun perasaan itu akan terus menagihnya jika keinginan tidak tercapai.
Kalian yang menyebutku lebay, boleh saja berbicara seperti itu. Bahkan sangat boleh. Namun kau akan mengerti ketika kau merasakan posisi ini. Posisi dimana perasaan tulusku meminta agar keinginannya segera dikabulkan. Apa keinginannya? Simpel, tapi menyusahkan! Ia hanya ingin cintanya terbalaskan terhadap orang yang sudah diperjuangkannya. Simpel kan? Simpel untuk membuat batin ini semakin tersiksa!
Sepanjang aku mencintainya, malam hariku tidak pernah lepas dari bayangannya. Bahkan, ketika aku tertidur pun dia selalu menghampiri mimpiku di setiap malamnya. Namun inilah resiko sang pencinta diam – diam. Kau harus merasakannya sendiri. Tanpa balasannya. Tanpa cintanya. Dan yang lebih kejamnya lagi, kita harus mencintai tanpa harus diketahui olehnya. Itu fakta dari Sang Pencinta Diam – diam.
Apa yang dimaksud tidak ada, namun ada?
Apakah kamu pernah berada di posisi dimana kamu sedang mengharapkan seseorang, namun kamu seakan menyangka bahwa memilikinya itu sudah tidak ada harapan, padahal harapan itu sebenarnya ada. Tapi tidak terlihat. Rumit bukan? Ibaratnya, kamu mencintainya. Tapi mainset ataupun pikiran kamu berkata bahwa memilikinya itu sudah tidak mungkin. Padahal belum tentu. Harapan itu memang tidak terlihat ada, namun sebenarnya ada. Kau harus sabar, sabar, dan terus sabar. Tapi tahu diri saja, sabar terus menerus akan menyebabkan rasa sakit yang berkepanjangan. Itu PERIH!
Ketika pagi datang menyapa, aku sedikit bersedih. Kenapa? Karena itu artinya, memilikinya dalam mimpi sudah berakhir. Ya! Inilah yang dilakukan oleh aku sang pencinta diam – diam. Jika aku tidak bisa memilikinya di dunia nyata, maka aku akan bisa memilikinya dalam dunia mimpi. Tidak masalah, yang terpenting aku bisa memilikinya walaupun dalam dunia mimpi. Tak mengapa, yang terpenting aku bisa bahagia tanpa harus mengganggu kebahagiannya.
Maaf, aku terlalu berharap! Kau sebenarnya tidak pernah bersalah dalam kisahku. Kau hanya orang yang aku cintai. Biarkanlah... biarkanlah batin ini tersiksa oleh harapan yang ia bangun sendiri. Perasaan cinta adalah mutlak, tidak seperti harapan yang lama – lama akan terus membuat sesak. Perasaan cinta adalah perasaan dimana kamu harus berani menghentak, tak peduli apa jawaban yang akan kamu dapatkan kelak.

*    *    *

Hai, Apakah kau baik – baik saja? Kau masih ingat denganku? Orang yang tersiksa disini. Dulu, aku tidak pernah peduli denganmu. Bahkan tidak mengenalmu. Namun kau tahu? Semenjak pertemuan yang tidak disengaja itu, aku menjadi peduli denganmu. Bahkan, aku ingin mengenal lebih jauh tentangmu. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk berjuang. Ingat! Sebelumnya aku tidak pernah merasakan cinta yang seperti ini. Tapi tak mengapa, aku Akan berjuang untukmu!
Hari berganti minggu, minggu berganti bulan. Semua itu semakin menemukan titik terang. Titik dimana kamu adalah kepribadian yang tertutup. Kepribadian yang berkelas, yang membuatku semakin penasaran. Inilah kepribadianku! Aku tidak pernah menyerah dalam hal mencintai. Kembali, aku tidak menyerah dengan kepribadianmu. Aku memutuskan untuk terus berjuang!
Setiap malam aku selalu melihat ke langit. Memandang beberapa bintang sambil bergumam “Apakah kamu seperti bintang itu? Yang hanya bisa dipandang dengan indah, namun tidak akan pernah bisa digenggam.”. Sampai di suatu hari, aku tertunduk. Merasa menyerah akan situasi. Merasa bahwa aku sedang berada di sebuah konflik yang terjadi pada kondisi di tubuh ini. Dimana hati dan pikiran tidak akur. Pikiran meminta untuk menyerah, dia lelah terus memikirkan seseorang yang acuh. Namun, hati meminta untuk bertahan. Ia meminta untuk bersabar. Akhirnya! Aku menuruti permintaan hati lagi.
Lihatlah! Dia mulai menunjukkan perubahan. Harapan itu ada! Sikap dia semakin manis terhadapku. Semakin membuatku yakin bahwa dia mencintaiku. Awalnya, bahkan beberapa bulan dia cuek sekali terhadapku. Namun lihatlah sekarang! Dia nyaman bersamaku. Ya, awalnya hanya cuek dan terlihat tidak ada harapan. Namun sekarang harapan itu malah muncul membuat hatiku tersenyum untuk bisa lebih sabar lagi.
Waktu terus melaju cepat, tidak peduli dengan apa yang terjadi di kehidupan ini. Membuatku semakin dekat dengannya. Membuatku terus mencintainya. Aku dekat dengannya. Bahkan sangat dekat. Membuatku tidak pernah merasakan hal yang bernama GALAU lagi. Dia mengobati lukaku. Lihatlah! Aku bahagia.
Namun inilah hidup. Kadang waktu bisa merubahnya dengan begitu cepat. Mengapa? Saat aku mulai nyaman dengannya, waktu telah merubahnya. Dia kembali cuek seperti dulu. Membuat sang hati kembali terluka. Kembali LEBAY!
Hari – hariku kembali hampa. Tanpanya, tanpa kehidupannya. Membuatku kembali berbaring di ranjang empukku. Kembali berfikir untuk BERTAHAN atau MERELAKAN? Membuat perdebatan antara pikiran dan perasaan lagi. Tak apa, aku memutuskan untuk kembali memilih perasaan. BERTAHAN. Entah sampai kapan aku akan kuat. Aku akan selalu memperjuangkannya. Sampai kapanpun itu!
Ingat! Melalui tulisan ini, aku berkata bahwa aku akan terus berjuang. Tidak peduli apapun hasilnya. Aku akan berjuang sampai hati berkata “Situasi sudah sangat tidak mungkin. Saatnya untuk menyerah, lalu pergi!”. Karena aku selalu percaya, bahwa harapan itu tidak ada, namun sebenarnya ada.
*   *   *

Jangan lupa komen dan share ya!

Written by: Zian Faufau
FB: Fauzian Sebastian
IG: fauzian.faufau